Entri Populer

Minggu, 10 Oktober 2010

Kurang Pandai? Gimana yach?

Saya memang tidak terlalu pintar…
Sejak kecil lingkungan saya menuntut saya untuk belajar dengan rajin, pintar matematika, dan semua pelajaran sekolah yang dijarkan. Duduk saya harus rapi dan diam di tempat. Mungkin teman-teman yang tau perasaan saya, bahwa sesungguhnya saya masih senang bermain, kalau diminta diam, hehe…… sorry mboten saged.
Saya tidak tau anak kecil yang lain seperti apa, yang jelas ego saya masih tinggi.
Setiap tahun, setiap bulan dan setiap hari perhatian saya berubah terhadap hal yang ingin saya ketahui dan permainan saya pun berubah. Ketika saya masih belajar di rumah, saya banyak lupa, apa yang saya pelajari dan saya lakukan, yang jelas saya selalu main, mendongeng dan diajak jalan-jalan naik sepeda bersama bapak. Di jalan bapak banyak cerita, meski penjelajahan kita tidak terlalu jauh, namun saya sangat senang dan banyak hal yang saya pelajari. Kemudian mama saya, yang sangat sayang dengan anak-anaknya, meski sedikit galak. Hehehe……. Peace mam
Pokoknya mama g pilih kasih sama anak, jadi mengajari saya untuk berbagi dan sebagai kaka harus menjaga dan mengalah sama adik.
Waduh crita ning endi-endi….(bahasa Brebes)
Ketika kelas satu dan kelas dua SD saya sangat senang mana kala guru saya mendongeng dan ketika anak-anak berhasil melakukan sesuatu kami diberikan reward permen satu butir. Sampai-sampai kami belajar dengan sungguh dan sebagian besar siswa dapat menjawab dengan yang baik, namun persedianan permen bapak Guru habis, kami ramai-ramai ke depan kelas dan memerikasa saku bapak Guru demi mendapatkan permen…… jangan ditiru yach, tidak sopan. Bapak Guru tidak membohongi kami, memang permennya habis. Saya tidak tau apa yang ada di pikiran saya dan teman-teman saya saat itu, padahal di seberang jalan ada toko yang menjual permen yang sama, Permen memang jarang di konsumsi oleh siswa SD di daerah kami, makudnya di desa saya. Maklum, desa terpencil dan hampir seluruh warganya adalah petani yang jarang dibawakan uang saku oleh oarang tuanya. Kalau lapar atau ingin jajan, cukup pulang dan makan di rumah, dan biasanya mengajak teman akrabnya.
Meskipun bapak Guru mengimimg-imingi saya jika orang yang bisa menghafalkan perkalian akan di berikan reward, namun saya selalu tertinggal dan kesulitan jika di minta menghafal, apapun itu, tetapi tetep saja saya merasa diri saya pintar padahal aslinya tidak demikian. Waduh masih kecil tidak boleh mikir aneh-aneh.
Mulai kelas tiga SD saya mulai sangat menyukai Ilmu alam dan matematika, meskipun tidak hafal perkalian, tetapi tidak masalah. Saya sering membuka buku-buku bekas yang dahulu di kumpulkan bapak untuk di jual tetapi tidak jadi. Dengar dari bapak, katanya pernah menjual buku-buku bekas juga. Buku tersebut awalnya tidak saya baca, tetapi saya lihat gambarnya dan ternyata menarik dan saya baca paragraf demi paragraf, dan Ow…… ternyata seperti itu yach…. yayayayaya…….
Buku itu saya bawa terus ke sekolah terus cerita ngalor-ngidul. Dan ketika saya menemukan hal baru yang mungkin sebenarnya sudah di temukan ilmuan dahulu, saya tunjukan di teman saya, tetapi bagaimana hal tersebut terjadi, saya tidak tahu penjelsannya. Ya sudah lah, yang penting senang.
Karena sangat senang bermain di kelas, saya tidak memperhatikan guru dan langsung di sita saja magnet dan bola saya. Setelah itu saya hanya main di luar jam sekolah saya.
Selain matematika dan ilmu alam, saya juga menyukai seni rupa dan musik. Hal yang tidak parnah bisa saya lakukan dengan baik adalah membaca puisi, mengarang, dan menyanyi, dan dari pada mengganggu telinga orang lain lebih baik diam saja lah.
Dari sekolah dasar hingga sekolah menengah, sering sekali saya di hokum. Tapi sudahlah memang saya bandel dan tidak rumangsa tidak pinter.
Setelah masuk SMA tidak sadar pula diriku. Seiring dengan berjalannya waktu ternyata saya tidak pinter yach… karena sudah sadar saya memperbaiki cara belajar saya. Dan ternyata saya tidak seperti teman yang lain yang mungkin jika sekali dengar dari guru atau membaca langsung berdiam diri di otak. Saya termasuk orang yang harus belajar lebih banyak dibandingkan dengan orang lain, jika dalam satu hari saya menghabiskan 5 halaman buku, mungkin teman saya yang lain sudah di halaman 25.
Jauh banget yach………..
Saya biasanya membaca satu kali sebelum pelajaran dimulai, jika hari ini pelajaran kimia, maka malamya saya harus baca untuk menanamkan konsep. Setelah pelajaran, butuh 2-3 kali membaca dan satu kali menjelang tes. Itu pun jika tidak stress, kalau stress di tinggal tidur saja. Urusannya panjang jika stress saat ujian, kerana berakibat fatal terhadap pencernaan saya dan kejadian ini saya alami saat Ujian Nasional. Untung saja sembuh sebelum hari H meski masih lemas dan tidak conect gitu. Alhamdulillah lulus…
Ada tips nich buat kamu yang mengalami kesulitan dalam belajar, dan ini berdasarkan pengalaman pribadi saya, jadi tips ini disesuaikan dengan di idri kamu, jangan semuanya di pakai jika tidak sesuai dengan kamu. Ok Lets be Trying. …
1.Berdoa dulu, sebelum belajar. semua yang dimiliki kita adalah titipan Alloh, semua bisa didatangkan dan di ambil oleh Alloh sampai kapanpun. jadi minta lah Ridho dari Alloh.jangan lupa juga minta ijin Ortu, ingat Ridho Orang Tua Ridho Alloh Juga, asal baik. Saya sebelum memulai apapun baca surat Al Fatikhah dan doa loch, biar Lancar.
2.Kenali dahulu cara belajar kamu, entah menggunakan pendengaran, visual atau psikomotor coba saja semua dan kombinasikan. Kamu cocoknya pakai cara apa. Gunakan semua panca indra kamu.
3.Baca buku jangan satu kali, jangan baca saat ujian untuk pertama kalinya, karena akan meningkatkan stress kamu. Jadi baca jauh-jauh hari, menjelang ujian hanya mengulang saja.
4.Kalau kamu punya buku baca yang sungguh-sungguh. Jika tidak punya buku, tidak apa, kamu bisa pinjam. Baik SMA maupun sekarang jarang memiliki buku, karena jika saya memeiliki buku, saya akan malas untuk membaca (hehehe, merasa bisa dibaca kapan saja dan ahirnya jarang dibaca). Jika pinjam tentunya kamu akan menarget kan kapan akan menyelesaikan membaca buku, sehingga teman yang sudah meminjami tidak menggerutu dan tentunya orang yang membeli pastinya lebih butuh dari orang yang meminjam. Jadi barang pinjaman apapun, harus segera dikembalikan.
5.Jujur
6.Makan sehat
7.istirahat yang Cukup
8.........(seandainya mau menambahkan yang lain)

itu dulu yach curhatnya.
kata mama setumpul-tumpulnya pisau kalau terus diasah akan tajam juga, begitu juga dengan otak kita harus selalu digunakan terus. Bapak Einstein juga selalu menggunakan otaknya terus menerus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar