Entri Populer

Sabtu, 25 Desember 2010

BIOLOGY EXPO

Hari ini tanggal 22 Desember 2010, hari yang sangat menyenangkan. Ada banyak kegiatan hari ini yang sebenarnya ingin aku ikuti seperti talk show hari Mama (punyanya Mama) dan seminar Hypnosys For Teaching. Tapi tetap milih salah satu yang jadi preoritas utama yakni Biology Expo 2010.
Aku awali dengan bangun pagi, biasanya aku berat untuk bangun pagi dan memang untuk melangkah yang pertama sangat sulit dibandingkan dengan langkah selanjutnya. Kegiatan hari kemarin sungguh sangat banyak dan pagi ini baru aku merasakan sebagian sel-sel ototku mengandung asam laktat. Rasanya otot terasa kaku, jika aku mengikuti nafsu mungkin aku teruskan untuk tidur lagi. Namun aku tidak boleh kalah dengan rasa malasku ini, musuh terbesar dalam hidupku yang terkadang sulit untuk aku taklukan. Pagi itu aku lanjutkan dengan membersihkan diri dan sholat, setelah ini energi yang ada dalam tubuhku berlipat jumlahnya, dan aku siap menjalani hari ini dengan semangat untuk beribadah kepada Allah SWT.
Tugas saya sudah aku selesaikan kemarin malam, sudah aku cek semua sampai hal yang paling detail karena terkadang meskipun sudah dipersiapkan dengan matang, akan tetapi kadang terdapat kekurangan disana-sini. Maklum, kadang aku sering melupakan hal-hal kecil, jadi masih belajar lagi. Hehehehe……. Kata bapak Ari orang itu harus senantiasa belajar dalam hidupnya, 24 jam non stop. Stsssss.. .Ada yang kelupaan kan, kaos serangam panitia Biology Expo 2010 belum aku ambil. Waktu yang aku miliki tinggal 40 menit lagi, tapi kelihatannya aku masih bisa mengambil seragam itu. Yauhuy….. lanjut. Cat-cit-cot………. Genjot terus sepedanya Kha, Alhamdulillah nyampe dan kembali ke markas utama (kos-kosan).
Waduh….. tinggal 15 menit lagi, ya sudah ga apa-apa, aku hanya butuh waktu 10 menit untuk ganti kostum, tidak perlu cantik yang penting rapi. Tetapi rasanya aneh, baru kali ini aku pake kostum seperti ini yakni serba hitam, kecuali bajunya yang berwarna hijau. Ya sudah lah nikmati saja, hidup harus dinikmati dan disyukuri supaya ditambah terus sama Allah.
Ya wiz kelamaan. Langsung aja berangkat, hehehe… Sigit mengirimkan SMS panitia Expo diminta kumpul jam 6 pagi, aku cek ternyata masih sepi dan senyap. Maaf ya Git dan seluruh panitia expo, aku ikut Tasqif dahulu, supaya lebih efektif. Hehehehe, dari pada ndomlong kan? Tugasku sudah terselesaikan sehari yang lalu, tinggal ngambil taplak dan nampan aja di basecamp HIMA Biologi. Thank ya Dek Ida Nur Cholifah udah meminjamkan Alat yang mba Khalim butuhkan. Dek Ida ini sekum HIMA yang baru loch… dah kenal kan?
Laper….. beli donut 2 biji, rasa keju dan coklat. Mantap….. Weeenak tenan. Jam 07.00 aku kembali ke habitat yang seharusnya. Lapangan parkir dan Lobi GU lantai satu. Suasananya sudah sangat ramai dan peserta Expo sudah sibuk mempersiapkan stan masing-masing untuk menarik calon pembeli. Wajah-wajah ngantuk dan capai tidak terlukis sama sekali dari peserta, yang ada hanya semangat pagi… Mulai semua panitia mempersiapkan semuanya mulai dari tanda peserta, presensi, balon peresmian , tempat duduk tamu undangan, sound system, dan lain sebagainya. Kelupaan, Felix mana ya? di telfon supaya datang sebelum upacara dimulai jam 08.00. kring-kring-kring…. Iya khalim aku hampir sampai. OK dech…., Tinggal yang membacakan Do’a, Siapa ya? Dari cowo, ga ada yang mau. Ya sudah aku minta tolong saudariku saja Fitri Wijarini, dan bersedia membantu aku. Semua sedah di cek dan ternyata dari Fakultas dan Jurusan menghendaki jika pembukaan dilaksanakan pukul 09.00. Kita panitia tidak begitu masalah, namun bagi bapak-bapak yang bertugas merupakan masalah, karena banyak diprotes mahasiswa yang ingin parkir sepeda motor. Ahirnya kita mengurangi space lapangan GU. Ya tidak apa-apa yang penting tidak dimarahin, sebenarnya tidak dimarahin, akan tetapi tegas dan memang seperti itu cara bicaranya, kalau biasa berbicara dengan bapak-bapak ini pasti akan tahu bahwa Beliau-Beliau ini sangat baik. Thank you ya pak, udah bantu kami dan menjaga meja-meja kami.
Alhamdulillah, upacara bisa dimulai dan jalanny mulus, balonnya melambung tinggi, tinggi sekali……. Tetapi hari ini anginnya tidak begitu banyak, balonnya tetap diatas gedung GU. Sebelum upacara pembukaan, stand-stand penjualan sudah diserbu pembeli. Panitia kualahan menghadapi calon pembeli yang seharusnya melakukan transaksi jual beli setelah pembukaan. Seusai upacara pembukaan, Bapak dan Ibu Dosen serta bapak Dekan mengunjungi stand penjualan. Semua berjalan dengan lancar dan berkomentar sangat bagus. Salah satu komentarnya yaitu makanan yang dijual sangat enak dan tidak kalah rasanya dengan makanan yang ada di luar dengan harga terjangkau. Stand peserta ditata dengan rapi dan menarik. Jika di kelola dengan baik lagi mungkin dapat bersaiang di pasaran.
Acara ini ditargetkan selesai pukul 15.00 akan tetapi barang dagangan langsung di serbu konsumen dengan cepat habis. Pukul 12.00 semua stand sudah mempersiapkan diri untuk bubar, bahkan sudah ada yang membawa alat-alatnya pulang. Ahirnya acara ini dapat berlangsung dengan lancar dan komentar dari Dosen Pengampu mata kuliah acara ini sukses. Ye… Prok-prok-prok…..
Panitia masih sibuk bagi-bagi door price, Aku minta door price 1 yach… yang kecil ko. Aku kabur Sholat dulu. Hehehee. Lanjut Evaluasi dan foto-foto. Tiba-tiba Ibu Mei datang dan memberikan pengarahan pada kita, cukup lama sih. Tapi sangat bermanfaat membangun motivasi berwirausaha. Nekat aja, berusaha, bersyukur dan berdoa.
Aku laper lagi belum makan nasi, tadi makan sepotong donat aja. Udah dulu yach…. Curhatnya

Senin, 29 November 2010

Serba baru

Semangat baru, tantangan baru, tanggungjawab baru,
Dua minggu ini saya banyak sekali menemui hal-hal baru yang selama ini belum pernah saya alami, mulai dari kos, kantin, sampai dijalan-jalan yang saya lewati.
hari rabu pukul 13.00.
Huft......... kesabaran saya mulai diuji dan Keyakinan saya selama ini hampir dipatahkan. tapi bukan khalim kalau gertakan sedikit saja sudah kalah. Kalau orang yang bilang perkataan yang tidak terpuji itu tau bagaimana proses pembentukan khalim yang sekarang, mungkin diketawain, karena tidak seperti banyak orang. Tapi memang menjadi pribadi yang berbeda dengan orang lain itu sangat sulit.Yang jelas yang tahu persis siapa diri saya itu diri saya sendiri, orang tua dan Alloh. tapi kadang aku ga tau  juga sih.... hehehe
Alloh akan memberikan yang terbaik bagi hambanya yang berusaha berubah.

Senin, 25 Oktober 2010

Korelasi Tempat Duduk dan Nilai Ujian

Banyak Pelajar atau Mahasiswa berfikir bahwa mencontek, mengepek, nyonto, akan membantu mengangkat nilai dan ahirnya akan membuat orang tua bangga, senang dan masuk surga. Padahal
TIDAK
ketidak percayaan diri kita saat ujian menunjukan bahwa orang tua kita telah gagal dalam mendidik anak dalam hal kejujuran, kalau orang tua di rasa gagal, berarti pertanggungjawabanya dengan Alloh. Apa kita mau orang tua kita mendapatpatkan dosa gara-gara anak yang tidak jujur.
Ada pula yang bilang
aku g nyontek ko, tp kalau ada yang minta jawaban pasti aku kasih, aku kan ga pelit
apa dintara pembaca ada yang demikian?
Sama saja mencontek, saya selalu di berikan pengerahan oleh guru SMA saya, orangnya berprinsip tegas, dan yang jelas pikirannya terbuka, Namanya bapak Daryono, Kriteria orang yang mencontek itu ada 3, yang pertama kita minta jawaban, yang kedua memberikan jawaban dan yang ketiga yang melihat aksi contek-contekan tapi dibiarkan. Ketiganya sangat berat ditinggalkan. Tapi siapa bilang g bisa nyatanya bisa ko, contohnya saya. dulu juga saya ahli dalam cotek-contekan tapi alhamdulillah sudah mendapat hidayah oleh Alloh.

Cobaannya banyak banget, ketika saya sudah meninggalkan kebiasaan buruk saya yang suka mencontek kriteria yang pertama saya masih saja dituduh mencontek oleh penjaga tes, padahal teman saya di belakang atau di samping yang ribut mminta jawaban, kemudian kertas jawaban di sobek, ada lagi kertas jawaban saya di tulis huruf merah besar bertuliskan mencontek, bahkan di keluarkan dari ruang tes pun saya pernah. Pada ahirnya saya lolos dan menang dari godaan syetan yang terkutuk.

Kebiasaan yang pertama sudah hilang, nah kriteria yang kedua itu yang sangat berat ditinggalkan, karena sudah jelas menyengkut teman-teman kita, sedangkan kalau mencontek kriteria pertama hanya menyangkut diri sendiri saja. Pikiran saya waktu dulu pasti saya tidak akan mendapatkan teman jika saya tidak seperti yang lain. tetapi apa saya akan seperti ini terus, mengantarkan orang tua ke neraka, membuat banyak guru-guru saya kecewa karena jerih payahnya tidak diindahkan. Ingat kan, ketika guru mengajar di kelas, mengerahkan seluruh kekuatan jiwa dan raganya untuk mengajar dan membimbing siswa di kelas. Ahirnya saya memutuskan Untuk mencobanya, dan hasilnya yang sementara adalah saya diomongin ngalor-ngidul oleh teman saya. huft....
saya juga tidak tega jika teman saya benar-benar kesusahan tetapi saya harus kuat dan tidak boleh plin-plan, tetap berpegang pada prinsip. Bukannya saya tega tetapi lebih tega lagi jika saya menuruti kemauan teman saya yang saat itu di isiki oleh setan yang tidak beranggungjawab. Tetepi sebenarnya saya sudah memberikan kesempatan bagi teman-teman saya untuk diskusi saat pelajaran atau kuliah berlangsung. Jadi untuk meperbaiki semua itu saat pelajaran efektif bukan saat ujian karena percuma.
Pada ahirnya saya meneng lagi, dan teman-teman saya sudah tau dan mau mengerti, Alhamdulillah setiap kali Ujian saya di berikan kemudahan oleh Alloh SWT. Jika tidak tau, ya sudah tidak usah dijawab, karena itu benar-benar hasil dari kita, kalau sudah mendapatkan jawaban dari orang lain, berarti nilai yang di peroleh sudah tidak orisinil. Kalau sudah tidak orisinil kan sudah tidak mantap lagi, dan dari mana kita tahu kemampuan kita jika bukan dari ujian itu.
Alasan kenapa teman-teman saya tidak boleh memcontek jawaban saya adalah, karena saya kurang pandai sehingga jwaban yang saya berikan belum tentu benar, dari pada menyesatkan lebih baik tidak sama sekali.

Kriteria yang ketiga orang yang mencontek adalah melihat orang lain contek-contekan tetapi di biarkan, Pertanyaanya adalah...." Apa Mau Lapor sama Pengawas Ujian???"
Manusia Tempatnya khilaf dan Dosa namun sebagai manusia yang baik, mengingatkan satu dengan yang lain adalah kewajiban. jadi jika sudah diingtkan pake tangan, kemudian omongan sudah tidak bisa, doakan lah saja. Kadang Orang berebut kursi ujian di bagian tengah atau hampir belakang, karena sangat strategis. Duduk di depan susah berkutik dan duduk paling belakang juga selalu diawasin. Tetapi lebih enak duduk di bagian paling depan, karena tidak diawasi Pengawas, Tidak banyak yang tanya jadi lebih konsentrasi dan terhindar dari melihat aksi contek-contekan.
Perlu di ketehui bagi saudara sekalian, bahwa sesungguhnya Guru-guru atau Dosen saudara sekalian sebenarnya tau gerak-gerik mencurigakan saudara, hanya saja saudara sudah dewasa, sudah saatnya sadar diri dan tidak selalu diingatkan.

Perubahan saya selama ini juga karena teman-teman SMA saya yang sangat inspiratif. Love you full for nak SMANDA BES...

Minggu, 10 Oktober 2010

Kurang Pandai? Gimana yach?

Saya memang tidak terlalu pintar…
Sejak kecil lingkungan saya menuntut saya untuk belajar dengan rajin, pintar matematika, dan semua pelajaran sekolah yang dijarkan. Duduk saya harus rapi dan diam di tempat. Mungkin teman-teman yang tau perasaan saya, bahwa sesungguhnya saya masih senang bermain, kalau diminta diam, hehe…… sorry mboten saged.
Saya tidak tau anak kecil yang lain seperti apa, yang jelas ego saya masih tinggi.
Setiap tahun, setiap bulan dan setiap hari perhatian saya berubah terhadap hal yang ingin saya ketahui dan permainan saya pun berubah. Ketika saya masih belajar di rumah, saya banyak lupa, apa yang saya pelajari dan saya lakukan, yang jelas saya selalu main, mendongeng dan diajak jalan-jalan naik sepeda bersama bapak. Di jalan bapak banyak cerita, meski penjelajahan kita tidak terlalu jauh, namun saya sangat senang dan banyak hal yang saya pelajari. Kemudian mama saya, yang sangat sayang dengan anak-anaknya, meski sedikit galak. Hehehe……. Peace mam
Pokoknya mama g pilih kasih sama anak, jadi mengajari saya untuk berbagi dan sebagai kaka harus menjaga dan mengalah sama adik.
Waduh crita ning endi-endi….(bahasa Brebes)
Ketika kelas satu dan kelas dua SD saya sangat senang mana kala guru saya mendongeng dan ketika anak-anak berhasil melakukan sesuatu kami diberikan reward permen satu butir. Sampai-sampai kami belajar dengan sungguh dan sebagian besar siswa dapat menjawab dengan yang baik, namun persedianan permen bapak Guru habis, kami ramai-ramai ke depan kelas dan memerikasa saku bapak Guru demi mendapatkan permen…… jangan ditiru yach, tidak sopan. Bapak Guru tidak membohongi kami, memang permennya habis. Saya tidak tau apa yang ada di pikiran saya dan teman-teman saya saat itu, padahal di seberang jalan ada toko yang menjual permen yang sama, Permen memang jarang di konsumsi oleh siswa SD di daerah kami, makudnya di desa saya. Maklum, desa terpencil dan hampir seluruh warganya adalah petani yang jarang dibawakan uang saku oleh oarang tuanya. Kalau lapar atau ingin jajan, cukup pulang dan makan di rumah, dan biasanya mengajak teman akrabnya.
Meskipun bapak Guru mengimimg-imingi saya jika orang yang bisa menghafalkan perkalian akan di berikan reward, namun saya selalu tertinggal dan kesulitan jika di minta menghafal, apapun itu, tetapi tetep saja saya merasa diri saya pintar padahal aslinya tidak demikian. Waduh masih kecil tidak boleh mikir aneh-aneh.
Mulai kelas tiga SD saya mulai sangat menyukai Ilmu alam dan matematika, meskipun tidak hafal perkalian, tetapi tidak masalah. Saya sering membuka buku-buku bekas yang dahulu di kumpulkan bapak untuk di jual tetapi tidak jadi. Dengar dari bapak, katanya pernah menjual buku-buku bekas juga. Buku tersebut awalnya tidak saya baca, tetapi saya lihat gambarnya dan ternyata menarik dan saya baca paragraf demi paragraf, dan Ow…… ternyata seperti itu yach…. yayayayaya…….
Buku itu saya bawa terus ke sekolah terus cerita ngalor-ngidul. Dan ketika saya menemukan hal baru yang mungkin sebenarnya sudah di temukan ilmuan dahulu, saya tunjukan di teman saya, tetapi bagaimana hal tersebut terjadi, saya tidak tahu penjelsannya. Ya sudah lah, yang penting senang.
Karena sangat senang bermain di kelas, saya tidak memperhatikan guru dan langsung di sita saja magnet dan bola saya. Setelah itu saya hanya main di luar jam sekolah saya.
Selain matematika dan ilmu alam, saya juga menyukai seni rupa dan musik. Hal yang tidak parnah bisa saya lakukan dengan baik adalah membaca puisi, mengarang, dan menyanyi, dan dari pada mengganggu telinga orang lain lebih baik diam saja lah.
Dari sekolah dasar hingga sekolah menengah, sering sekali saya di hokum. Tapi sudahlah memang saya bandel dan tidak rumangsa tidak pinter.
Setelah masuk SMA tidak sadar pula diriku. Seiring dengan berjalannya waktu ternyata saya tidak pinter yach… karena sudah sadar saya memperbaiki cara belajar saya. Dan ternyata saya tidak seperti teman yang lain yang mungkin jika sekali dengar dari guru atau membaca langsung berdiam diri di otak. Saya termasuk orang yang harus belajar lebih banyak dibandingkan dengan orang lain, jika dalam satu hari saya menghabiskan 5 halaman buku, mungkin teman saya yang lain sudah di halaman 25.
Jauh banget yach………..
Saya biasanya membaca satu kali sebelum pelajaran dimulai, jika hari ini pelajaran kimia, maka malamya saya harus baca untuk menanamkan konsep. Setelah pelajaran, butuh 2-3 kali membaca dan satu kali menjelang tes. Itu pun jika tidak stress, kalau stress di tinggal tidur saja. Urusannya panjang jika stress saat ujian, kerana berakibat fatal terhadap pencernaan saya dan kejadian ini saya alami saat Ujian Nasional. Untung saja sembuh sebelum hari H meski masih lemas dan tidak conect gitu. Alhamdulillah lulus…
Ada tips nich buat kamu yang mengalami kesulitan dalam belajar, dan ini berdasarkan pengalaman pribadi saya, jadi tips ini disesuaikan dengan di idri kamu, jangan semuanya di pakai jika tidak sesuai dengan kamu. Ok Lets be Trying. …
1.Berdoa dulu, sebelum belajar. semua yang dimiliki kita adalah titipan Alloh, semua bisa didatangkan dan di ambil oleh Alloh sampai kapanpun. jadi minta lah Ridho dari Alloh.jangan lupa juga minta ijin Ortu, ingat Ridho Orang Tua Ridho Alloh Juga, asal baik. Saya sebelum memulai apapun baca surat Al Fatikhah dan doa loch, biar Lancar.
2.Kenali dahulu cara belajar kamu, entah menggunakan pendengaran, visual atau psikomotor coba saja semua dan kombinasikan. Kamu cocoknya pakai cara apa. Gunakan semua panca indra kamu.
3.Baca buku jangan satu kali, jangan baca saat ujian untuk pertama kalinya, karena akan meningkatkan stress kamu. Jadi baca jauh-jauh hari, menjelang ujian hanya mengulang saja.
4.Kalau kamu punya buku baca yang sungguh-sungguh. Jika tidak punya buku, tidak apa, kamu bisa pinjam. Baik SMA maupun sekarang jarang memiliki buku, karena jika saya memeiliki buku, saya akan malas untuk membaca (hehehe, merasa bisa dibaca kapan saja dan ahirnya jarang dibaca). Jika pinjam tentunya kamu akan menarget kan kapan akan menyelesaikan membaca buku, sehingga teman yang sudah meminjami tidak menggerutu dan tentunya orang yang membeli pastinya lebih butuh dari orang yang meminjam. Jadi barang pinjaman apapun, harus segera dikembalikan.
5.Jujur
6.Makan sehat
7.istirahat yang Cukup
8.........(seandainya mau menambahkan yang lain)

itu dulu yach curhatnya.
kata mama setumpul-tumpulnya pisau kalau terus diasah akan tajam juga, begitu juga dengan otak kita harus selalu digunakan terus. Bapak Einstein juga selalu menggunakan otaknya terus menerus.

Rabu, 06 Oktober 2010

Apa tujuan Kamu???

Ketika saya memasuki dunia baru, saya selalu menyesuaikan dengan apa yang ada saat ini, namun terkadang banyak mengalami kesulitan. Seperti sifat alami kita yang senantiasa berubah, semua lingkunngan kita pun berubah. Hal tersebut wajar dengan bertamabahnya menit, jam, hari, bulan tahun dan seterusnya. Orang yang enggan berubah adalah orang yang sangat rugi. Namun akan lebih rugi lagi manakala kita berubah menjadi lebih jelek. entah sifat kita, pemikiran kita ataupun, cara pandang kita ketika menghadapi sebuah permasalahan.
Menjadi seorang Pelajar ataupun Mahasiswa tidaklah mudah. Karena sebagian besar lebih mementingkan akademik semata, ruang untuk mengeksplorasi bakat sangat kurang.
Bagi Pelajar atau Mahasiswa yang sadar akan pentingnya mengasah bakat di luar jam pelajaran atau kuliah, mungkin akan memilih untuk membentuk sebuah komunitas atau organisasi yang dicintainya. Alasanya beragam, mulai dari ingin cari pengalaman, mencari teman baru, mencoba hal baru, supaya bisa bicara, ada pula yang cari pacar dan blablablablabla........
Sangat banyak jika kita tanya aktivis di sekolah atau kampus, termasuk saya punya jawaban sendidri yakni untuk dapat pengalaman yang sangat banyak....
repot juga yach...
Setelah lama bergelut dalam keorganisasian pastinya ada rasa jenuh dan sebagainya meskipun kita sangat menyukai aktivitas tersebut.
Ketika saya mengikuti sebuah pertemuan Komunitas daerah saya, yakni KPMDB (Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes) dan di tempat ini saya bertemu dengan banyak teman baru, dan yang pasti saya dapat pencerahan.....
Apa itu....????
Ketika salah seorang Idola saya bertanya, di sini siapa yang pernah mengikuti organisasi kampus atau disekolahnya?
beragam jawaban pun dilontarkan. saya pun ikut menjawab, Heeehehe
Kemudian Bertanya lagi si Mas-masnya (Sts....Rahasia namanya)
Apa saudara dan saudariku di sini pernah mengalami kekecewaan karena masuk organisasi?
jawabannya Pernah lah...
Beliau Menuturkan bahwa tujuan kita itu kurang tepat, jika tujuan kita ikut organisasi saja seperti itu maka kita akan rugi.
Sebagaimana Manusia diciptakan adalah untuk Beribadah Kepada ALLOH SWT. Bukan untuk hal lain.
jadi jika tujuan kamu masuk organisasi, atau tujuan Hidup kamu untuk yang lain-lain, maka banting setir untuk kembali meluruskan tujuan hidup. jika kamu ingin berorganisasi maka untuk memperoleh ridho Alloh. jika kamu ingin bekerja maka karena Alloh. Jika kamu mencintai Seseorang pun, itu karena Alloh.
Semua kembali kepada Alloh.
Tetap Semangat dan Berjuang.......!!!

Berani Hidup?
tidak takut mati,
Takut Mati?
jangan Hidup,
Takut Hidup?
mati saja,
Hidup didunia ini Hanyalah Satu Kali, Maka Harus Berarti bagi diri sendiri dan orang lain.
Karena selain ibadah yang langsung kepada Alloh, kita juga wajib beribadah lewat perantara manusia dan alam raya ini. dengan membantu sesama, saling menyayangi, saling menghormati, merawat alam dan semua hal yang dicintai Alloh.

Senin, 27 September 2010

Ikan (Pisces)



Spesies ikan cukup banyak, ditaksir lebih dari 30.000 spesies yang berbeda-beda. Dengan ukuran yang bervariasi. Ikan terus tumbuh sepanjang umurnya, walaupun kecepatan tumbuh senantiasa berkurang.
Ikan menguasai lingkungan air dimana-mana.
Hanya molusca dan setaceae yang berhasil menyerbu daerah kekuasaannya.
Didaerah-daerah lokal belebihan ikan mencerminkan keberlebihan dan spesies plangton.
Pewarnaan
Beragamnya warna ikan disebabkan bayak faktor, seperti cahaya.
Ikan yang berenang di dekat permukaan laut berwarna kebiruan tau kehijauan sebelah atasnya, dan warna cerah bagian bawahnya. Yang hidup di daerah pantai kehijauan dan yang lepas pantai lazimnya biru.
Ikan di dasar laut, cenderung seragam warnanya, berbintik-bintik atau berburik dengan warna-warna netral untuk mengimbangi tipe dasar tempat ia didapati.
Ikan palung pasang yang hidup di terumbu karang atau tumbuhan laut warnanya cemerlang dan aneka ragam warnanya.
Ikan yang kebanyakan waktunya di kedalaman mesopelagik yang gelap, bisany merah apabila kelihatan cahaya putih. Namun sebagian ada yang tidak berwarna atau tembus pandang.
Diperairan yang sangat dalam yang sama sekali tidak menerima cahaya, kebnyakan berwarna hitam seragam selain dari alat-alat tubuhnya yang bercahaya
Pempigmenan ikan mempunyai fungsi perlindungan karena melindungi alat-alat vital dari kelebihan cahaya.
Warna menyolok dari spesies yang beracun, rasa yang menjijikan dan sengatan pertahanan yang dahsyat .
Ikan mempunyai warna penyamaran.
Pewarnaan dapat memainkan peranan penting dalam pengenalan spesies,
Penyesuaian untuk berenang
Kecepatan maksimum bagi ikan kecil adalah kira-kira sepuluh kali panjang badannya tiap detik untuk tembakan-tembakan pendek.
Species-species yang cepat berenang memperlihatkan pemulusan tubuhnya, untuk meminimkan perlawanan air. Daging ikan yang merah, merupakan suatu tanda bagi keaktifan tinggi dari ototnya.
Pengapungan dan pemeliharaan Paparan
Kebanyakan teleost, mengimbangi kepadatan tuubuhnya dengan sebuah gelembung udara. Ikan pemangsa yang kuat berenang, tidak memmiliki gelembung renang. Mereka mengorbankan daya apung untuk kecepatan dan kemudahan naik turun.
Indra penciuman dan persaan kimiawi
Persaan kimiawi atau indra cium tidak saja digunakan untuk mersakan makanan pada jarak-jarak yang jauh lebih jauh dari pada yang terlihat ikan itu dalam air khususnya dlam air yang agak gelap dan keruh, melainkan juga untuk berhubungan dengan perantara feromon.
Kebiasaan Makan
Ikan bisa makan plangton , biasanya memiliki cakar-cakar insang.kekasaran dan jumlah cakar-cakar insang yang mengindikasikan tentang makanan ikan itu.
Ikan pemakan bentos
Ikan pemakan nekton.
Ikan yang memangsai ikan lain.biasanya hanya memiliki cakar-cakar yang buntung atau tidak mempunyainya sama sekali.

Resensi Buku Pendidikan Multikultural



Resensator : Khalimatus Sadiyah
Judul buku : Pendidikan Multikultural
Penulis : Choirul Mahfud
Penerbit : Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Cetakan : Pertama, 2006
Tebal buku : xxviii+294 halaman

Krisis sosio-kultural di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang terjadi akibat krisis moneter, ekonomi dan politik yang terjadi pada awal 1997 yang semakin meluas. Krisis tersebut dapat kita saksikan dalam berbagai modus disoreintasi dan dislokasi masyarakat kita, misalnya lenyapnya kesabaran sosial dalam menghadapi realitas kehidupan yang semakin sulit sehingga mudah mengamuk dan bertindak anarkis; merosotnya penghargaan dan kepatuhan terhadap hukum, etika, moral dan kesantunan sosial; penggunaan narkoba yang meluas dan penyakit sosial lainnya hingga konflik dan kekerasan yang bernuansa politis, etnis, dan agama yang pernah terjadi diwilayah Aceh, Kalimantan Barat dan Tengah, Maluku, dan lain-lain. Tragedi kekerasan antarkelompok diahir tahun 1990-an hingga sekarang di berbagai kawasan Indonesia menunjukan betapa rentannya rasa kebersamaan yang dibangun di Negara kita, betapa kentalnya prasangka antarkelompok dan berapa rendahnya nilai multikulturalisme.
Krisis tersebut semakin menjadi dengan arus globalisasi yang tidak terbendung, hingga melahirkan gaya hidup baru yang yang tidak selalu sesuai bagi kehidupan sosial budaya masyarakat bangsa kita. Dari kecenderungan gaya hidup tersebut akan memunculkan kultur hybrid tanpa identitas yang dapat mengakibatkan erosi budaya. Budaya hybrid juga akan melenyapkan identitas kultural nasional dan lokal, padahal identitas nasional lokal tersebut mutlak diperlukan bagi tewujudnya masyarakat nasional dan lokal tersebut mutlak dibutuhkan demi terwujudnya intergrasi sosial, kultural, dan politik masyarakat, Bangsa dan Negara.
Menurut Abraham A. Maslow dalam Theory of Human Motivation, bahwa salah satu kebutuhan dasar manusia adalah pengakuan/penghargaan. Pengingkaran masyarakat terhadap kebutuhan untuk diakui merupakan akar dari ketimpangan di berbegai bidang kehidupan. Multikultural adalah sebuah ideology dan sebuah alat atau wahana untuk mningkatkan derajat manusia dan kemanusiannya. Maka, konsep kebudayaan harus dilihat dalam perspektif fungsinya bagi kehidupan manusia.
Multikulturalisme merupakan sebuah konsep dimana sebuah komunitas dalam konteks kebangsaaan yang mengakui keberagaman, perbedaan dan kemajemukan budaya, ras, suku, etnis, agama dan lain sebagainya. Sebuah konsep yang memberikan pemahaman bahwa sebuah bangsa yang plural dan majemuk adalah bangsa yang dipenuhi budaya-budaya yang beragam (multikultural). Dan bangsa yang multikultural adalah bangsa yang kelompok-kelompok etnik atau budayanya yang ada dapat hidup berdampingan secara damai dalam prinsip co-existensi yang ditandai oleh kesediaan untuk menghormati budaya lain.
Pendidikan merupakan wahana paling tepat untuk membangun kesadaran multikulturalisme karena dalam tataran ideal, pendidikan seharusnya bisa berperan sebagai juru bicara bagi terciptanya fundamen kehidupan multikultural yang terbebas dari kooptasi Negara. Hal itu dapat berlangsung apabila ada perubahan paradigma dalam pendidikan, yakni dimulai dari penyeragaman identitas tunggal, lalu ke arah pengakuan dan penghargaan keragaman identitas dalam kerangka penciptaan harmonisasi kehidupan.
Selanjutnya, harus diakui bahwa multikulturalisme bangsa Indonesia belum sepenuhnya dipahami oleh segenap warga masyarakat selaku given, takdir Tuhan, dan bukan faktor bentukan manusia. Memang masyarakat telah memahami sepenuhnya bahwasetiap manusia terlahir berbeda, baik secara fisik maupun non fisik, tetapi nalar kolektif masyarakat belum bisa menerima realitas bahwa setiap individu atau kelompok tertentu memiliki system keyakinan, budaya, adat, agama, dan tatacara ritual yang berbeda.nalar kolektif masyarakat Indonesia tentang multikulturalitas bangsa masih terkooptasi oleh logosentrisme tafsir hegemonik yang syarat akan prasangka, kecurigaan, bisa, kebencian, dan reduksi kelompok yang berada di luar dirinya (the other). Akibatnya, ikatan-ikatan sosial melalui kolektivitas dan kerjasama hanya berlaku didalam kelompokmya sendiri.
Pelaksaan Otonomi Daerah seharusnya dapat meningkatkan hubungan baik antarkelompok, dapat memacu pembangunan daerah, pengakuan dan kesetaraan dalam lini kehidupan dan banyak hal positif lain. Dalam pelaksaananya kepala daerah diberikan wewenang dalam sebagian besar bidang pemerintahan, termasuk wewenang untuk mengelola sumber daya alam, mengatur kesehatan pemberian izin bisnis berdasarkan aspirasi masyarakat dan yang paling penting adalah pendidikan berbasis multikultural. Otonomi Daerah juga dapat membawa daerah ke dalam ancaman jika Pemerintah Daerah gagal dalam mengelola keberagaman masyarakat. Undang-undang No. 22/1999 yang memberikan peluang kepada daerah-daerah untuk bergabung membentuk propinsi dan kabupaten baru merupakan salah satu cara dalam meningkatkan evektivitas pembangunan daerah dan meredam terjadinya gerakan seperatisme.
Pendidikan multikultural mengakui adanya keragaman etnik dan budaya masyarakat suatu bangsa. Dan dalam menghadapi tantangan globalisasi pendidikan multikultural harus direlisasikan. Seprti halnya otonomi daerah, globalisasi dapat melahirkan peluang, ancaman, dan tantangan bagi kehidupan manusia dibelahan bumi manapun, termasuk Indonesia. Salah satu aspek kehidupan yang yang terkena imbasnya adalah kehidupan yang terkena imbasnya adalah kebudayaan bangsa (culture and tradition). Meminjam kata HAR Tilaar bahwa bangsa yang tidak memiliki strategi untuk mengelola kebudayaan yang mendapat tantangan sedemikian dahsyatnya, dikhawatirkan akan mudah terbawa arus hingga ahirnya kehilangan jati diri lokal dan nasionalnya.
Pendidikan multikultural hendaknya dijadikan strategi dalam mengelola kebudayaan dengan menawarkan strategi trannformasi budaya yang ampuh yakni melalui mekanisme pendidikan yang menghargai perbedaan budaya (different of culture). Globalisasi harus diimbangi dengan penguatan budaya lokal, akan tetapi dihindari pula fanatisme berlebihan dan primordialisme yang beresisko menimbulkan disintegrasi Negara. Begitu urgennya pendidikan multikultural untuk dihadirkan dalam dunia pendidikan kita pada saat ini, alasannya adalah pendidikan merupakan instrument paling ampuh untuk memberikan penyedaran (concious) kepada masyarakat, supaya tidak timbul konflik antar etnis, budaya, dan agama.
Buku ini amat bermanfaat dalam memahami konflik antaretnis dan antaragama, buku ini semoga dapat memberi pelajaran betapa pentingnya memelihara kebudayaan nasional, seperti yang kita alami sekarang ketika kebudayaan kita tidak mendapatkan perhatiaan danakan sadar betapa pentingya dan sangat berharganya kebudayaan daerah ketika diklaim oleh negara lain, maka sangatlah penting penyampaian dan menghayatan terhadap pendidikan multikultural. Dalam buku ini bercerita sangat banyak fakta yang terjadi dalam pendidikan kita dengan pemaparan yang sistematis, sehingga semua orang dapat memahami buku ini dengan baik. Dan saya sarankan bagi praktisi pendidikan seperti guru, dosen dan mahasiswa kependidikan, wajib membaca dan mengamalkan hal-hal yang disarankan dalam buku ini, sehingga konsep pendidikan multikultural segera terlaksana demi Indonesia yang lebih baik lagi.