Entri Populer

Rabu, 04 Mei 2011

nimba


Tanaman Transgenik dari gen tanaman ke tanaman
Kontroversi tanaman transdenik yang disisipi gen dari bakteri menimbulakan keresahan bagi konsumen produk bioteknologi. Di satu sisi kebutuhan pangan yang selalu meningkat, di lain sisi orang berfikir efek yang ditimbulkan dari tanaman transgenik yang diisukan dapat menyebabkan kanker.
Tanaman Nimba tidak banyak diketahui petani jika tanaman ini mampu mengusir hama serangga karena mengandung berbagai macam zat yang dapat membunuh hama.
Produk tanaman unggul yang tahan terhadap lingkungan yang tidak mendukung atau tahan terhadap penyakit maupun hama senantiasa diujicobakan guna meningkatkan produktivitas tanaman. Banyak sekali saintis mencoba memutasi gen tanaman seingga terbentuk tanaman unggul yang sifatnya dapat diwariskan. Untuk memperoleh tanaman tahan terhadap jamur maupun penyakit lainnya, saintis biasanya menyisipkan gen bakteri yang pada gen bakteri yang disisipkan dapat mengeluarkan zat yang dapat malawan cendawan atau penyakit.
Cendawan bukan satu-satunya masalah bagi petani yang menenanam tanaman di daerah tropis, masalah lain yaitu serangan hama seperti belalang, wereng, dan ulat. Untuk mengatasi masalah tersebut biasanya petani mengandalkan perstisida kimia maupun organik. Perstisida kimia sangat mudah digunakan dan banyak digunakan para petani karena lebih murah dan mudah mendapatkannya sedangkan perstisida organik cukup sulit mendapatkannya dan sulit untuk membuatnya.
Penggunaan pestisida tidak efektif dari segi biaya dan kurang praktis, maka perlu dikembangkan varietas tanaman yang tahan terhadap hama dengan melakukan DNA rekombinan. Gen-gen tanaman yang dapat membunuh hama dapat disisipkan pada sel-sel yang akan dibiakkan. Gen yang di sisipkan bersal dari tanaman supaya tidak begitu membahayakan kesehatan seperti yang banyak orang bicarakan.